Lanjutan Fase 1 ( 1993-1994 )
THE AWAKENING OF A GIANT ( Lahir
nya HMI di ITN Malang dan perjuangan awalnya )
Lokasi Komisariat baru di Jalan
Sempor No. 3A teryata membawa dampak yang besar pula pada proses perkembangan
KOMNAS HMI ITN Malang. Tidak hanya
jumlah kader atau pengurus yang semakin banyak menjadi penghuni Komisariat akan
tetapi juga berpengaruh pada jumlah anggota kader komisariat semakin bertambah.
Penghuni pertama Komisariat Sempor 3A saat itu berjumlah lebih dari 10 orang
, ini terhitung banyak apabila dibandingkan dengan jumlah penghuni tetap
sebelumnya di komisariat sumbersari Gang 3 yang hanya 3 orang.
Generasi pertama penghuni Komisariat Sempor 3A ( jarum jam: Yusnan Haliem/ketua KOm , Rahmawan Aldrin,Haris efendi,bayu, Muchran, Arif bachtiar, Wahyu, Afif, Mbah paing, Zainuri, Ichsan ) |
Perkembangan jumlah kader ini
juga membuat perubahan jadwal Kegiatan LK I yang awal nya hanya dilakukan tahunan
mulai berkembang menjadi tiap 6 bulanan. Perkembangan ini tidak hanya membuat
nilai tawar KOMNAS HMI ITN Malang semakin besar akan tetapi juga menambah besar
semangat HMI-Phobia di ITN Malang. Setiap OMIK di ITN seakan membuat peraturan
tidak resmi untuk mengisolasi tiap kader yang dirasa memiliki bau sempor
3A. Hal ini bukanya membuat kendor
semangat kader HMI akan tetapi semakin membuat semangat
"penghijauan" semakin besar.
Akhirnya setelah kegagalan demi
kegagalan , ada angin segar yang berhembus
Organisasi HMJ Teknik Industri atau HMTI telah dapat di kuasai oleh orang2
sempor 3A . Tercatat I Gede Eko Jaya
terpilih menjadi ketua HMTI sekaligus ketua OMIK pertama yang merupakan kader
dari KOMNAS HMI ITN Malang ( saat itu beliau nya menjabat sebagai ketua PTKP KOMNAS). Dan dengan bekal semangat percaya diri tersebut kemudian target
berikut nya disusun , dan tidak main - main tidak lama setelah HMTI dikuasai,
orang - orang sempor ini berani menarget posisi ketua SMPT ITN Malang. Sebenarnya
target ketua SMPT bukan the real target , target utama
dari majunya rahmawan adalah untuk menegaskan keberadaan HMI di ITN Malang.
Strategi pun disusun dan akhirnya diputuskan Rahmawan Aldrin akan di calonkan
menjadi ketua SMPT ITN Malang melalui delegasi HMTI. Agen - agen incognito yang
tersebar di masing - masing HMJ pun di konsolidasi untuk mengarahkan pilihan
delegasi masing -masing ke pilihan rahmawan aldrin.
Sayang nya gerakan ini teryata telah di cium oleh kelompok anti - HMI yang mulai bersatu untuk menghadang
gerakan KOMNAS HMI ITN Malang. Mulai dari komunitas Lombok-sumbawa, komunitas
jancok, Komunitas LDI hingga komunitas - komunitas lainya mulai beraliansi dengan
satu tujuan HAPUS HMI di ITN
Malang. Upaya aliansi komunitas ITN ini
dilakukan dengan memperbesar jumlah pemilih dengan meng upgrade level
delegasi UKM menjadi berstatus utusan. ini artinya delegasi UKM yang biasa nya
tidak memiliki hak suara menjadi memiliki hak suara. Ini merupakan bentuk
phobia berlebihan dari aliansi komunitas ITN pada orang - orang sempor 3A.
Karena sebenarnya kekuatan politik dari KOMNAS HMI ITN Malang di level HMJ juga
sebenarnya tidak cukup kuat . Agen - agen incognito HMI yang di sebar di
masing-masing HMJ juga sebenarnya tidak banyak dan tidak akan mencapai 50 %
dari suara yang ada meskipun delegasi yang memilih nantinya hanya dari HMJ
saja.
Akhirnya Kongres Senat Mahasiswa
ITN Malang di laksanakan pada akhir tahun 1994 dengan delegasi yang besar
jumlah nya. Karena delegasi ukm yang biasa nya hanya duduk manis sebagai
penonton saat ini menjadi penentu karena jumlah mereka lebih besar dari jumlah
delegasi HMJ. Ketika kongres dimulai , debut awal HMI sebagai musuh bersama pun
dimulai, dengan cantik nya orang - orang sempor ini memainkan trik teknik
persidangan yang saat itu bagi mahasiwa lainya adalah hal asing dan tidak
dikenal. Kongres yang biasa nya berjalan mulus ini berjalan sangat alot. Hari
pertama kongres yang diawali di pagi hari berjalan dengan sangat lambat hingga
pukul 3 malam masih berkutat dengan masalah peraturan persidangan dengan
permasalahan hak suara atas delegasi UKM. Karena teryata SC Kongres dengan
enaknya memasukan hak suara tersebut dalam peraturan persidangan , padahal
peraturan ini harusnya perlu dibahas dulu dalam sidang komisi. kebuntuan ini
akhirnya berakhir juga dengan kebuntuan. pada hari kedua Delegasi dari UKM dan
HMJ yang tergolong non sektarian mulai tidak sabar dan walk out dari kongres. . Kongres ini pun berakhir DEADLOCK...dan
tercapailah target utama orang - orang sempor di kongres ini yaitu : HMI mulai dikenal dan
ditakuti...beware ITN..here comes HMI !!!!!!!!!
Garang nya gerakan orang - orang
sempor ini juga tidak lepas dari pengaruh kader - kader putri Komisariat nasional
yang biasa kita sebut KOHATI . Kader - kader putri KOMNAS ini antara lain adalah Mbak Yenni ( Arsitek 91
- sekarang istri rahmawan aldrin ) , Mbak
ratna ( Industri 91 ), Mbak UUS (Kimia 92),Peppi , Deni, Riza erna,emma ( Industri 93 ), Zulkhah dan ratri (
Planologi 93 ), Ika (Pengairan 93) dan beberapa kader putri lain nya yang
kebetulan saya lupa nama nya. Peran para KOHATI ini tidak sekedar sebagai seksi
kosumsi saja, dalam proses pengambilan keputusan krusial banyak sekali agen
incognito komisariat adalah kader putri dan secara signifikan peran mereka
dalam menyediakan informasi krusial sangat besar. Hal ini khususnya terjadi
ketika pada kegiatan Kongres SEMA ITN yang telah saya ceritakan diatas mbak
yeni yang saat itu menjadi ketua panita/OC Kongres dan kawam - kawan kader putri lainya sangat besar peranan nya
dalam memberikan beberapa informasi vital bagi gerakan orang - orang sempor di
forum kongres.
Bersambung ke tulisan -3 ( Fase - 2 Awal kejayaan HMI yang berdarah darah di ITN Malang )
faucoult says :
BalasHapushistory is field of knowledge... sejarah yang ditulis harusnya tidak hanya terdiri dari siapa yang menang atau kalah dalam pertandingan, namun dalam satu kesatuan lapanganlah, sejarah itu terkonstruksi, ya penonton, pedagang asongan, copet, ball boy, anyone, semuanya berperan.
yo..trus piye , dengan spektrum sebesar itu riset yang harus dilakukan jadinya rumit. biarlah masing - masing pihak buat sejarah nya sendiri : jadi copet buat sejarah copet, ballboy juga buat sejarah ballboy..dan seterusnya
BalasHapusagreeeddd, tinggal ngompori wong-wong iku untuk ikut serta dalam proyek meluruskan sejarah, bukan begitu??? what is understood, need to be discused, is't it?
BalasHapuswriting culture itu habit..siapa yang bisa memaksa habit??
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscarane follow iki piye
BalasHapus