Tulisan ke - 3 : The rise and Glory HMI at ITN Malang ( HMI di Masa saya )

Awalnya saya merasa bahwa menyusun sejarah awal berkembang nya HMI di ITN hanya akan berbentuk artikel sederhana yang tidak akan lebih panjang dari sebuah artikel pendek saja akan tetapi Teryata saya salah, semakin saya mencoba untuk menggali - gali puzzle - puzzle memori yang ada di dalam otak saya , semakin banyak bagian yang teryata tidak berbentuk utuh lagi , misal saya ingat bahwa pada tahun 1994 rahmawan aldrin dicalonkan menjadi ketua sema ITN , tapi saya lupa issue menarik apa yang terjadi di kongres tersebut. Untungnya keajaiban teknologi saat ini yang memudahkan kita untuk berkomunikasi sangat membantu. saya akhirnya terharus membuat riset skala kecil via alat komunikasi ini dengan mengontak melalui sms dan bbm pada teman - teman yang memang menjadi pemeran utama di masa itu. Untuk itu saya mungkin harus berterima kasih pada wahyu jenggot, irawan bagong , imam irawan dan yance atas informasi yang saya butuhkan untuk melengkapi tulisan ini. Selain itu saya juga mendapatkan feedback yang juga sangat berharga yang disampaikan melalui media sosial atau melalui telephone, ada beberapa feedback yang menurut saya cukup menggelitik dan menarik, yaitu 

       1. Feedback dari emma budi ( Industri 93 ) yang mengatakan tulisan saya ini kurang bahkan sama sekali tidak memberikan informasi tentang peran KOHATI di komisariat saat itu. Saya sadar ini memang kelemahan dari tulisan saya (tau apa saya tentang KOHATI di komisariat?) untuk itu saya coba semampu mungkin bisa memberikan informasi yang saya tahu tentang hal ini. Meskipun secara riil peran KOHATI di Komisariat kita ( baik itu KOMNAS hingga masa JT dan FTI ) sangat besar peranan nya dalam menjaga keseimbangan libido chauvinis teman - teman di komisariat saat itu. 

    2. Feedback dari Imam irawan ( Pengairan 94 ) yang meminta ada tambahan kisah cinta yang terjadi di dalam komisariat. nah ini yang buat saya bingung. menilik dari status dan kondisi kita saat ini ( rata2 udah pada merit ) sangat rawan untk mendeskripsikan cerita ini dalam media publik seperti blog, belum lagi saya pribadi meragukan tingkat obyektifitas saya sendiri untuk bercerita tentang kisah cinta ini.

Pada fase ke 2 HMI di ITN ( tahun 1995 - 1996 ) baru saya sadari juga banyak sekali cerita yang terjadi dan sangat sulit buat saya untuk menceritakan nya dalam satu bagian. oleh karena itu fase ini saya bagi menjadi dua dengan kurun waktu tahunan ( Bagian 1 : tahun 1995 , dan bagian ke -2 Tahun 1996 ) dengan tujuan supaya dapat dengan lebih rinci menceritakan perjuangan dan kemenangan - kemenangan awal HMi di ITN meskipun juga harus mengorbankan banyak keringat dan juga ......DARAH... silahkan menikmati

Fase 2 : Awal kejayaan HMI ITN yang berdarah - darah ( 1995 - 1996 )

Bagian 1 : HMI ITN di Tahun 1995 ( ketika Komisariat Nasional harus terbelah )


Berkembangnya Komisariat Nasional menjadi salah satu komunitas yang diperhitungkan di konstelasi politik kampus di ITN memiliki dampak positif yang besar dalam proses perekrutan kader. Perkembangan jumlah kader HMI juga semakin besar dari awalnya yang hanya berjumlah 10 orang (founding brotherhood) akhirnya berjumlah lebih dari 200 kader di akhir tahun 1994 dan berkembang lebih banyak lagi di quartal awal tahun 1995. Dalam konstelasi politik kampus di ITN sendiri kekuatan HMI sudah mulai menemukan akar nya. Kalau di FTI , telah ada satu HMJ yang telah di kuasai yaitu HMTI , di FTSP pada awal tahun 1995 telah memilih Agung Mandiri ( Arsitek 92 ) senagai ketua Himpunan Mahasiswa Arsitektur. Sementara di HMJ lainya seperti Teknik kimia, Tekstil , Pengairan , Sipil dan planologi , kader - kader hmi telah menenmpati posisi penting yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi kampus tersebut.
Akan tetapi Seperti halnya pisau yang bersisi dua, keberhasilan ini juga membawa dampak negatif yang cukup mengkhawatirkan. Proses pengkaderan pasca LK I yang harusnya dapat intensif dilakukan menjadi terhambat akibat semakin banyak nya kader yang tidak mendapatkan perhatian secara intens oleh pengurus Komisariat. Banyak sekali kader - kader potensial yang seharusnya dapat menjadi amunisi tambahan bagi misi menghijaukan ITN jadi terbuang sia - sia.
Kekhawatiran ini akhirnya menjadi salah satu issue penting yang menjadi bahan pembahasan di RAK Komisariat Nasional di awal tahun 1995 yang diadakan di Balai Kelurahan Sumbersari di Jalan Bend. Sigura - gura. Berbagai macam alternatif solusi atas kondisi ini telah dibicarakan dan salah satu nya adalah membagi Komisariat Nasional menjadi dua Komisariat sesuai dengan jumlah fakultas yang terdapat di ITN Malang. Perdebatan sengit terjadi ketika usulan ini dikemukakan dalam rapat pleno RAK. Arif Bachtiar bersama anggota MPRAK lain nya memiliki pandangan yang berbeda dengan usulan tersebut. Hal ini tidak mengherankan apabila dilihat opsi yang ada karena apabila dua komisariat ini lahir maka tidak ada lagi yang namanya Komisariat Nasional yang selama ini dengan keringat dan darah mereka perjuangkan keberadaan nya sejak dua tahun yang lalu. Dan akhirnya setelah perdebatan dan diskusi yang cukup alot setelah tengah malam akhirnya di sepakati lah alternatif membagi Komisariat Nasional menjadi dua komisariat dengan kondisi lokasi sekretariat komisariat tetap satu di Komisariat Sempor 3A.
Akhirnya sejarah mencatat lahir lah dua Komisariat di ITN Malang yaitu Komisariat FTI di Fakultas Teknologi Industri dan Komisariat Jabal Thareeq  di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. ( Sebagai catatan : berbeda dengan teman2 kader dari FTI yang ingin tetap mempertahankan nama fakultas nya sebagai nama komisariat, Wahyu sebagai formatur Komisariat di FTSP ingin memberi nama yang berbeda untuk komisariat nya. Nama jabal Thareeq di pilih sebagai bentuk determinasi dan ke"nekat"an kader-kader didalam nya dalam memperjuangkan keberadaan komisariat di FTSP. Nama jabal thareeq diambil dari nama orisinil negara gibraltar yaitu gunung thareeq  tempat dimana panglima nekat dari bani ummayah Thareeq bin Ziyad mendarat dalam misi menaklukan spanyol selatan atau Andalusia dengan membakar perahu - perahu yang awalnya digunakan untuk menampung pasukan nya. Dalam bayangan wahyu ini berdiri nya komisariat ini sama dengan semangat yang dirasakan pasukan Thareeq bin Ziyad bahwa that there is no point of return, tidak ada jalan kembali. Pilihan nya hanya dua menaklukan andalusia atau dalam pikiran wahyu menaklukan FTSP atau ...mati. Buat saya pribadi ini nama yang dan semangat yang konyol, tapi karena ide ini di setujui juga oleh bambang tembir teman mid formatur saya , maka apalagi pilihan saya???. ). Formatur dan mid formatur yang terpilih dari masing - masing komisariat ini adalah Andi Muhamad Arpan (Kimia 92 ) , Desi (Industri 93 ), dan Irawan Harimurti (Industri 93 ) masing - masing sebagai formatur dan mid formatur Komisariat FTI, kemudian Wahyu Trihariadi (Sipil 93), Bambang (Pengairan 93), dan saya sebagai Formatur dan mid formatur di Komisariat Jabal Thareeq.
Sebagai hasil dari pembahasan masing - masing tim formatur di masing komisariat akhirnya di bentuklah kepengurusan pertama kedua komisariat ini . Untuk Komisariat FTI , Ketua Umum nya adalah Andi Muhamad Arpan (Kimia 92), Sekretaris Umum : Desi (Industri 93 ), Bendahara Umum : Mbak Uswatul (Kimia 92 ), Kabid PTKP : Irawan Harimurti (Industri 93 ),Kabid PA : Sandy (Industri 92),Kabid Kekaryaan : Budi Setya (Kimia 94), Kabid UPW : Peppi Herawati (Industri 93 ).Sementara untuk Komisariat Jabal Thareeq  , Ketua Umum nya adalah Wahyu Tri Hariadi (Sipil 93), Sekretaris Umum : Bambang (Pengairan  93), Bendahara Umum : Siti Zulkhah (Planologi 93 ), Kabid PTKP : saya ,Kabid PA : Abdul hakim (Pengairan 93), Kabid Kekaryaan : Happy (Arsitek 93), Kabid UPW : Ika Agustina(Pengairan 93 )

Agenda penting yang harus ditangani pada masa - masa awal kepengurusan kedua komisariat baru ini upaya memberdayakan kader -kader yang selama ini terkesan di tinggalkan oleh komisariat nasional. Bentuk dari upaya ini adalah semakin mengintensifkan kegiatan diskusi dengan topik yang menarik di Komisariat. Dalam konteks waktu tahun 1995 , diskusi yang dapat disebut menarik adalah diskusi dengan topik anti kemapanan yang saat itu menjadi barang langka karena merupakan bahan terlarang untuk di bicarakan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama - sama oleh kedua komisariat dan dilakukan tetap di satu tempat di Komisariat sempor 3A. Salah satu kegiatan bersama yang menarik adalah kegiatan Up Grading bersama  yang berlokasi di Kebun teh Lawang pada akhir Tahun 1995. Akan tetapi bagaimanapun juga tetap tidak semua kegiatan dapat dilakukan bersama - sama oleh kedua komisariat tersebut. Untuk kegiatan perkerutan kader dalam kegiatan LK I , masing - masing Komisariat mencoba debut awal kegiatannya untuk mengadakan LK I yang terpisah .

Kegiatan Bersama Komisariat di Kebun Tek Lawang : ( Searah Jarum Jam ) Yance,Dahniar Tuni,ali akbar,bangkit,hendra kusuma,Bambang,Afif, dan Wahyu


 Komisariat yang mengawali kegiatan LK I adalah Komisariat Jabal Thareeq. Kegiatan LK I ini dilaksanakan di sebuah sekolah dasar di kawasan Rampal. Secara kwantitas kader yang didapatkan di LK I ini memang tergolong kecil karena hanya diikuti 20 peserta. Kader yang direkrut dalam LK I ini antara lain adalah : Dahniar Tuni ,Prita dan Eko Rustam,(Planologi 95 ), Udin Kriwul (Geodesi 95), dan beberapa kader lainya. Sementara untuk Komisariat FTI , LK I pertama yang dilaksanakan diadakan di Masjid al ikhlas di Jalan Langsep. Jumlah peserta yang didapatkan di LK I Komisariat FTI relatif lebih banyak dari yang diadakan oleh Komisariat Jabal Thareeq. Kader-kader yang dihasilkan dalam LK I ini antara lain adalah : Ismawan (Kimia 94),Yance (Mesin 95),Akhmad safawi,dan Alfan (Industri 94), dan beberapa kader lain nya.
Salah satu milestone yang terdapat di tahun 1995 ini adalah titik awal bangkitnya kedua komisariat di ITN ini untuk menunjukan keberadaan dalam konstelasi politik di HMI Cabang Malang. Pada masa ini hegemoni pengaruh komisariat- komisariat PTN di Cabang Malang sangatlah besar dan hampir tidak menyisakan sama sekali peran bagi Komisariat PTS yang ada . Kondisi inilah yang mengawali upaya Komisariat Jabal Thareeq dengan dukungan Komisariat FTI untuk menyusun front kekuatan baru yang dapat menghadang hegemoni ini. Debut awal eksistensi komisariat ITN di cabang malang ini dilakukan dengan membentuk forum komunikasi Komisariat PTS. Acara pembentukan ini dilaksanakan pada malam terakhir LK I Komisariat Jabal Thareeq . Forum komunikasi Komisariat PTS beranggotakan beberapa Komisariat PTS di Cabang Malang , antara lain adalah Komisariat Sunan Kalijaga ( STIE Malangkucecwara) , Komisariat Widya gama , Komisariat ITP, Komisariat Gajayana, dan Komisariat - komisariat dari Korkom Universitas Muhamadiyah. Acara ini pula lah yang mengawali kemesraan Komisariat - komisariat di ITN Malang dengan komisariat lain nya di cabang Malang , dan aliansi terkuat kita saat itu adalah dengan Komisariat Sunan Kalijaga ( STIE Malangkucecwara). Aliansi ini tetap terjaga hingga pada tahun - tahun berikut nya sayang nya sekutu kita ini akhirnya sudah tidak ada lagi karena Komisariat Sunan Kalijaga saat ini telah dibubarkan.
Sementara dalam konstelasi politik kampus di ITN Malang , kejutan terjadi di HMTK ( HMJ Teknik Kimia ) , Pada akhir tahun 1995 Budi setya terpilih menjadi Ketua HMTK dan menambah warna hijau di ITN malang saat itu. Semakin berkembang nya HMI di ITN ini juga tidak luput dari monitoring komunitas - komunitas kultural yang telah established di kampus ini. Epidemi HMI Phobia semakin besar berkembang di komunitas tersebut. Komunitas sanggar blitz yang pada awalnya tidak perduli dengan konstelasi politik mulai merasa terganggu dengan keberadaan orang - orang sempor 3A ini. Efek yang terjadi adalah beberapa agen incognito yang ditanamkan di HMPL (Himpunan Mahasiswa Planologi ) mulai di isolasi pengaruh dan gerak nya. Selain Zainuri ( Planologi 92 ) , saya juga termasuk salah satu diantara nya. Menariknya adalah hal ini tidak terjadi pada Himpunan Mahasiswa Pengairan ( HMP ) dan Himpunan Mahasiswa Sipil  (HMS ) yang saat itu masih di dominasi oleh komunitas kultural etnis tertentu yang berafiliasi dengan Komunitas Jancok. Sampai saat ini saya pribadi tidak tahu dengan pasti strategi bagaimana yang di rencanakan oleh kedua komunitas itu dengan menjadikam Ketum dan Sekum Koms. Jabal Thareeq yaitu Wahyu dan Bambang Justru sebagai kader penerus HMS dan HMP. Kemungkinan nya adalah pertama kedua komunitas tersebut telah sadar akan perubahan yang tidak terbendung dari orang - orang sempor sehingga mengarahkan peralihan kekuasaan dari kedua komunitas ke sempor dengan cara yang kooperatif atau kemungkinan kedua adalah menggunakan kedua orang ini yaitu wahyu dan bambang sebagi "tikus mondok" mereka atau inteligence mereka di tubuh HMI. Indikasi pengkaderan kedua orang ini terlihat sekali pada masa Kongres Sema ITN Malang yang deadlock dan juga pada kegiatan kedua HMJ ini yang banyak memberikan porsi penting bagi wahyu dan bambang. Hal ini seakan membuat Bambang dan wahyu menjadi "double agent" baik bagi HMI maupun afiliasi kedua komunitas tersebut. Saya sendiri secara pribadi  tidak pernah sedikit pun ragu akan dedikasi dan  loyalitas sejati dari kedua "double agent " ini. Akhirnya terbukti Loyalitas mereka tetap pada Komisariat dan justru memberikan banyak peluang bagi misi penghijauan di ITN. Hal ini terbukti ketika pada awal Tahun 1996 kedua HMJ ini akhirnya dapat dikuasai oleh kader - kader Koms Jabal Thareeq.
  


Sempor 3A di Tahun 1995 : (Berdiri/duduk)  Afif,Haris,Rahmawan,Ali Akbar,Budi setya, Saya (Jongkok) Bangkit, Muchran.

Selain  itu seiring dengan berubahnya formasi kepengurusan dan Komisariat yang ada , maka Komisariat sempor 3A mulai berganti penghuni nya. Beberapa penghuni baru yang merupakan pengurus baru komisariat mulai menepati kamar di sempor 3A, penghuni baru ini antar lain adalah Ali AKbar, Budi setya dan Muchran. Sementara pada akhir 1995 juga beberapa kader -kader generasi pertama penghuni sempor 3A seperti Zainuri , Wahyu , dan Yusnan Halim mulai pindah ke tempat lain. Sedikit banyak ini juga menimbulkan beberapa perubahan pada atmosfer Komisariat Sempor 3A, dan bahkan pada titik kulminasi nya  di tahun 1996 lahirlah sebuah komunitas baru HMI yang menjadi justru berkembang di luar lingkungan sempor 3A dan menyebut komunitas mereka sebagai Perguruan awan. Keberadaan Komunitas ini juga ikut mewarnai proses perebutan pos tertinggi di ITN yaitu Ketua Sema ITN dan Ospek 96 yang penuh dengan darah dan air mata.  Ini semua cerita untuk bagian ke - 2 : HMI ITN di tahun 1996 , oleh karena ikuti saja terus lanjutan tulisan ini

Bersambung ke Tulisan 4 : Bagian 2 (Tahun 1996)  Fase 3 : HMI di tahun yang ber darah-darah

Komentar

Posting Komentar